Hugh "Brad" Bradner adalah seorang fisikawan di Los Alamos selama Proyek Manhattan. Bradner menjadi terkenal karena film rumahan yang direkamnya di Los Alamos. Dia juga telah dikreditkan dalam berbagai kesempatan untuk menciptakan pakaian selam.
Jenis pakaian selam pertama terbuat dari karet spons dan juga potongan busa yang tidak diolah yang disebut neoprena (yang masih digunakan pada pakaian selam saat ini). Para peselancar menggunakan bedak pada tubuh mereka untuk mencegah ruam, karena belum ada lapisan dalam untuk pakaian selam. Pakaian selam yang lama ini berkualitas buruk dan tidak tahan lama. Penggunaan lem dan selotip yang disegel dengan panas membuat jahitan pakaian selam menjadi kaku dan tidak nyaman. Akhirnya pakaian selam dilapisi dengan nilon agar lebih lembut di kulit, tetapi hal ini juga mengurangi fleksibilitas pakaian selam. Butuh waktu sekitar 20 tahun lagi untuk menemukan solusi: neoprena berlapis ganda, yang dijahit menjadi satu. Namun, penjahitan tersebut menghasilkan lubang-lubang dan air laut masuk melalui jahitan pakaian selam. Untuk menghindari hal ini, jahitan menjadi fokus pengembangan dan menghasilkan teknik yang lebih baik dalam pengikatan jahitan, termasuk perekaman jahitan dan perekatan jahitan.
Pakaian kering
Ada juga kebutuhan akan pakaian untuk kondisi yang lebih dingin, di mana pakaian selam pun tidak memberikan perlindungan termal yang cukup. Maka dikembangkanlah 'pakaian kering', yang seperti namanya, menjaga tubuh tetap kering sepenuhnya dan dapat digunakan bahkan di perairan yang sangat dingin.
Pakaian selam modern
Pakaian selam saat ini sudah sangat maju dibandingkan dengan pakaian selam pertama di tahun 50-an. Dengan penemuan spandeks (terutama Lycra), bahan termoplastik, karet cetak, dan bahkan penggunaan titanium untuk insulasi, pakaian selam telah jauh lebih baik. Segel dan jahitannya juga lebih aman, dengan pemotongan presisi berbasis komputer yang menjamin kualitasnya dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk kesalahan produksi pada pakaian selam.
Rompi ruam
Pakaian selam non-zip yang disebut 'kulit selam' atau 'rompi ruam' diciptakan pada tahun 1989 oleh Body Glove. Rompi ruam digunakan saat menyelam dan berenang di perairan yang lebih hangat dan merupakan perlindungan utama terhadap sengatan ubur-ubur, sengatan matahari, dan abrasi. Rompi ruam juga dapat dikenakan di bawah pakaian selam untuk mencegah iritasi yang disebabkan oleh neoprena.
0 Komentar