Ad Code

Responsive Advertisement

Penemu Aspirin




    Pada tahun 1899, Felix Hoffmann menemukan kembali formula lama dari seorang ahli kimia Prancis, dan dia menghabiskan waktu untuk mengembangkan dan menguji aspirin untuk mempromosikan penggunaannya.Lebih dari sekadar obat untuk sakit kepala dan nyeri ringan, aspirin telah terbukti secara klinis memberikan keajaiban untuk banyak kondisi. Orang yang berisiko terkena serangan jantung disarankan untuk mengonsumsi aspirin sehari, dan aspirin digunakan untuk mencegah dan mengobati stroke. Aspirin juga dianggap sebagai obat yang ampuh untuk kanker, penyakit jantung, Alzheimer, stroke, infertilitas, herpes, dan kebutaan.

    Dengan cara ini, obat herbal kuno menjadi "aspirin," obat ajaib, meskipun dengan beberapa efek samping yang menetap, termasuk iritasi saluran cerna. Angina pektoris, yang pada suatu waktu dianggap sebagai "sakit perut" atau penyakit lainnya, telah dikaitkan dengan infark miokard pada abad ke-18. Plak aterosklerotik yang besar ditemukan pada pasien yang menderita serangan jantung. Namun, bahkan hingga tahun 1940-an, masih banyak pertanyaan yang tersisa tentang mengapa serangan jantung terkadang terjadi secara tiba-tiba - terutama mengingat pengetahuan bahwa plak aterosklerosis terbentuk secara bertahap dan tumbuh secara perlahan dari waktu ke waktu.9 Pada awal abad ke-20, para dokter mulai menggunakan antikoagulan dicumarol untuk mengobati infark miokard, tetapi masih ada pertanyaan tentang peran trombosis dalam kejadian kardiovaskular yang sering kali terjadi secara tiba-tiba. Memang, ada kontroversi yang cukup besar tentang penggunaan antikoagulan apa pun dalam pencegahan infark miokard.10 Pada saat inilah, ketika infark miokard dan efek aspirin masih kurang dipahami, seorang dokter umum di pinggiran kota bernama Lawrence Craven mulai menguji apakah aspirin dapat mencegah infark miokard.



Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu