Alfred Wegener (1880-1930) menjadi terkenal secara internasional karena teorinya tentang pergeseran benua yang banyak diperdebatkan, yang dirumuskannya sejak tahun 1912. Namun, penjelajahannya di Greenland, serta karya-karyanya yang terkait di bidang glasiologi dan aerologi, juga merupakan bagian penting dari karier ilmiahnya yang beragam sebagai ahli meteorologi dan geofisika.
Wegener hidup pada periode pergolakan dan transformasi politik dan ilmiah yang luar biasa. Lahir di Berlin, ia dibesarkan di Kekaisaran Jerman pada masa munculnya teknologi baru seperti pesawat terbang, listrik, dan mobil. Pada saat itu Max Planck dan Albert Einstein mempertanyakan dasar-dasar fisika modern. Selain itu, geofisika, meteorologi, dan glasiologi berubah menjadi disiplin ilmu modern yang berorientasi global.
Pada tahun 1905, ia dianugerahi gelar doktor di bidang astromomi oleh Julius Bauschinger di Universitas Friedrich Wilhelm di Berlin. Dia mendapatkan pekerjaan pertamanya pada tahun yang sama sebagai asisten di observatorium penerbangan Lindenberg dekat Beeskow.
Dari tahun 1906 hingga 1908, ia pergi sebagai peserta ekspedisi Denmark di bawah arahan Ludvig Mylius-Erichsen dalam perjalanan pertamanya ke Greenland. Setelah kembali, ia menjadi asisten dosen untuk meteorologi, astronomi praktis, dan fisika kosmik di Philipps University of Marburg. Pada tahun 1909/10, ia mengerjakan bukunya "Termodinamika atmosfer" di mana ia juga menggunakan banyak hasil ekspedisi Greenland.
Sampai dengan kematian Wegener, pencapaian ilmiahnya lebih terletak pada meteorologi dan penelitian kutub. Saat ini, teorinya tentang pergerakan benua dievaluasi sebagai pencapaian ilmiahnya yang paling penting yang disetujui kemudian pada tahun 60-an abad ke-20 dan menjadi dasar teori lempeng tektonik pada tahun-tahun berikutnya.
0 Komentar