Ad Code

Responsive Advertisement

Penemu Tanaman Hidroponik

 


    Hidroponik berasal dari bahasa Yunani "hydro", yang berarti (Anda dapat menebaknya) "air", dan "ponos", yang berarti "kerja". Sederhananya, Hidroponik adalah metode hortikultura yang melibatkan penanaman tanaman hanya dengan air, nutrisi, dan (biasanya) semacam media. Benar, tanpa tanah! Tujuan hidroponik adalah untuk menghilangkan sebanyak mungkin penghalang antara akar tanaman dan air, oksigen, dan nutrisi.

    Hidroponik adalah teknologi yang telah terbukti yang telah diteliti dan dikembangkan dengan baik dari waktu ke waktu. Meskipun ada beberapa kekurangan kecil dalam memanfaatkan sistem hidroponik (dibandingkan dengan menanam tanaman di tanah), potensi manfaatnya sangat besar. Ada beberapa pilihan untuk pengaturan hidroponik yang memungkinkan penyesuaian dan keserbagunaan yang signifikan. Apapun metode yang digunakan, keberhasilan dalam hidroponik kemungkinan besar dapat dicapai jika kesehatan akar diperhatikan dengan baik.

    Informasi paling awal yang tercatat tentang menanam tanaman tanpa tanah dapat ditemukan dalam "A Natural History" oleh Francis Bacon yang diterbitkan pada tahun 1627. Publikasi ini mendorong minat dalam penelitian kultur air. Pada tahun 1699, John Woodward mempublikasikan eksperimennya dengan kultur air dan spearmint. Dia menemukan bahwa tanaman yang dibudidayakan di sumber air "kotor" tumbuh lebih baik daripada tanaman yang ditanam di air suling.

    Pada tahun 1842, daftar elemen yang penting untuk pertumbuhan tanaman telah disepakati oleh sebagian besar peneliti. Penemuan elemen-elemen penting ini bersama dengan penelitian ahli botani Jerman Julius von Sachs dan Wilhelm Knop menghasilkan teknik-teknik yang lebih baik untuk budidaya tanpa tanah. .

    Pada tahun 1929, seorang profesor di University of California Berkeley, William Frederick Gericke, mulai mendorong kultur larutan untuk digunakan dalam aplikasi pertanian komersial. Penelitian Gerickie menarik perhatian ketika ia berhasil menggunakan kultur larutan untuk menumbuhkan tanaman tomat di halaman belakang rumahnya yang panjangnya mencapai 25 kaki. Namun, orang-orang sezamannya merasa skeptis bahwa kultur larutan dapat seefektif pertanian tradisional dalam produksi tanaman. Pada tahun 1937, Gericke menciptakan istilah "hidroponik".




Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu